Ukuran janin yang kecil

kehamilan

Kehamilan adalah salah satu periode paling sulit dalam kehidupan seorang ibu. Pada periode ini, dia sangat membutuhkan perawatan dan perawatan untuk kesehatannya dan kesehatan janinnya. Dia harus memperhatikan untuk memberinya makan dalam hal menggandakan jumlah makanan yang dia makan, Bergizi, dan menghindari makanan yang tidak sehat.

Penting juga untuk menjaga ibu selama kehamilannya adalah istirahat, jadi perlu untuk istirahat dan tidur dalam jumlah yang cukup, dan banyak hal lain yang perlu dirawat oleh ibu selama kehamilan, tanpa adanya kepedulian terhadap ibu sendiri dan kesehatannya. Ini akan berdampak negatif pada kesehatan janin dan karena itu akan terkena banyak masalah kesehatan, seperti ukuran kecil yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Ukuran janin yang kecil

Ukuran janin yang kecil adalah salah satu masalah yang dihadapi janin di dalam rahim ibunya, karena pertumbuhan rahim yang tertunda, yang menyebabkannya banyak masalah kesehatan sebelum dan selama persalinan dan sesudahnya, yang meliputi hal-hal berikut:

  • Saat lahir, berat badan anak rendah.
  • Kesulitan menangani tekanan kelahiran vaginal.
  • Kadar oksigen dalam tubuh janin rendah.
  • Tingkat gula darah pada janin menurun.
  • Kekebalan anak menjadi rendah.
  • Ukuran kecil janin dapat terhirup selama tinja di dalam rahim, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.
  • Menjadi sulit untuk mempertahankan suhu tubuh.

Penyebab keterlambatan perkembangan janin

Penyebab keterlambatan perkembangan janin dan ukurannya yang kecil seringkali karena adanya masalah yang terkait dengan plasenta, atau penyakit ibu dan beberapa masalah kesehatan, terutama:

  • Cedera ibu karena diabetes.
  • Cedera ibu terhadap penyakit jantung.
  • Penularan penyakit menular ke ibu seperti campak Jerman, toksoplasmosis dan sifilis.
  • Infeksi pada ibu dengan penyakit ginjal atau penyakit paru-paru.
  • Kurangnya perhatian ibu terhadap pemberian makanan, yang menyebabkan kekurangan gizi dan kemudian anemia.
  • Penyakit ibu anemia sel sabit.
  • Usia ibu adalah kecil, kurang dari 17 tahun, atau menjadi besar, yaitu lebih tua dari 35 tahun.
  • Berat ibu sebelum hamil kurang dari 50 kg, atau lebih besar dari 75 kg.
  • Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penyalahgunaan narkoba.
  • Cedera maternal akibat hipertensi kronis.
  • Sang ibu terinfeksi dengan ovarium polikistik ovarium.
  • Berdarah.
  • Adanya cacat bawaan janin.
  • Infeksi intrauterin.
  • Cacat pada kromosom janin, atau dalam kehamilan ganda, sehingga ibu hamil dengan kembar, tiga atau lebih kembar.