Gangguan panik
Gangguan panik adalah kondisi kejiwaan kronis dan melemahkan. Ini adalah gangguan kecemasan yang sangat umum yang tidak diketahui banyak orang, bahkan dokter dari berbagai disiplin ilmu dan bidang. Pasien menderita ketakutan parah akan kematian, keluar dari rumah, atau kehilangan kesadaran atau pikiran. Kejang mendadak, sering, simultan dan tak terduga dikaitkan dengan rasa bahaya dan kehilangan kendali atas tubuh atau jiwa tanpa sumber nyata bahaya atau ketakutan, dan gangguan panik terjadi sebagai akibat dari disfungsi otak dalam sekresi beberapa sel saraf.
Gejala gangguan panik
- Jantung berdebar sangat cepat, getaran pada otot dada kiri disebabkan oleh intensitas dan percepatan detak jantung.
- Tremor anggota badan atau rasa bergetar dan bergetar, di samping rasa sesak napas, dan sempitnya jalan napas, serta rasa sakit di daerah dada.
- Merasa pusing, mual, tidak seimbang, kepala berat, sering pusing, bingung, cemas dan tegang.
- Perasaan sejuk dan panas di tubuh manusia, selain perasaan lemas, mati rasa dan berkeringat.
Penyebab gangguan panik
Tidak ada penyebab gangguan panik yang jelas, tetapi ada sejumlah faktor yang membuat orang tertentu lebih rentan terhadap gangguan ini. Yang paling penting dari ini adalah:
- Genetika: Cedera anggota keluarga, terutama kerabat tingkat pertama, meningkatkan risiko gangguan panik.
- Rentang usia: Penyakit ini menyerang orang di usia awal 20-an.
- Seks: Gangguan panik lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
- Faktor lainnya: Mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol meningkatkan kejadian gangguan panik, seperti halnya paparan trauma atau stres.
Pengobatan gangguan panik
- Antidepresan: Antidepresan meningkatkan tingkat serotonin dalam tubuh manusia, mengendalikan fungsi sistem saraf pusat otonom dalam tubuh. Secara umum, dokter merekomendasikan berbagai jenis antidepresan seperti benzodiazepine, penghambat beta umum yang mengurangi palpitasi jantung dan gangguan panik kronis.