Skizofrenia: Ini adalah gangguan mental yang terjadi dengan mengganggu proses berpikir dan respons emosional yang lemah. Penyakit ini juga dikenal sebagai skizofrenia. Ia juga dikenal sebagai skizofrenia, skizofrenia atau skizofrenia. Ia dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, ucapan, pemikiran yang terganggu, dan disfungsi dalam fungsi sosial dan profesional.
Gejala skizofrenia
- Terisolasi dari orang-orang (dan itu terjadi karena ketakutan).
- Halusinasi suka mendengar suara dan menonton hal-hal yang tidak ada.
- Kurangnya minat dalam kebersihan pribadi dan ini jelas ditunjukkan.
- Seseorang berbicara kepada dirinya sendiri seolah-olah dia sedang berbicara dengan seseorang di sebelahnya.
- Percaya pada kepercayaan aneh seolah-olah orang berkonspirasi atau membencinya.
- Dia bersikeras pada perilaku aneh, seperti berjalan ke jalan, berjalan jauh atau mengenakan pakaian yang tidak pantas.
- Emosional asik di mana dia tidak berinteraksi dengan kejadian di sekitarnya.
- Agresif.
- Gangguan mendasar dalam berpikir: kurangnya pemikiran logis dan ide yang tidak konsisten dan melompat dari satu topik ke topik lainnya.
- Kurangnya ekspresi wajah.
- Ketidakmampuan untuk berbicara dan berpikir secara otomatis.
- Kurang perhatian.
- Suasana datar.
- Ketidakmampuan untuk bekerja atau fokus untuk waktu yang lama.
- Perubahan suasana hati (gejala emosional) dapat terjadi.
Pengobatan skizofrenia
- Fenotiazin: Sekelompok antipsikotik yang telah banyak digunakan, dengan dosis sekitar 100-1000 mg setiap hari.
- Poterofonat: Calhalloperidol 2-30 mg setiap hari. Ini juga merupakan antipsikotik yang kuat dan efektif dan telah digunakan dalam pengobatan kasus skizofrenia akut, halusinasi, clozapine, resperidone.
- Psikoterapi: Ini dilakukan dengan meyakinkan pasien dengan dokter yang merawatnya dan memperkuat hubungan di antara mereka. Sebaliknya, perlakuan psikologis perilaku kognitif individu dapat membantu mengurangi ilusi mereka.