Memahami lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang lebih dari 1,5 juta orang Amerika, menurut Lupus Foundation of America. Biasanya, sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh terhadap penyerbu asing seperti virus dan bakteri. Dalam kasus penyakit seperti lupus, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh dan merusak jaringan dan organ yang sehat. Lupus dapat menyebabkan masalah pada ginjal, sistem saraf, pembuluh darah, dan kulit.
Tipe Lupus
Ada berbagai jenis lupus, yang masing-masing menimbulkan gejala yang berbeda. Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah tipe yang paling umum. Ini mempengaruhi banyak organ tubuh yang berbeda, termasuk ginjal, paru-paru, otak, dan arteri.
Cutaneous lupus eritematosus (CLE) mempengaruhi kulit.
Neonatal lupus adalah kondisi langka pada wanita hamil yang menyebabkan bayi terlahir dengan ruam, masalah hati, dan terkadang cacat jantung.
Gejala umum
Orang yang menderita lupus sering mengalami gejala yang mirip dengan flu. Mereka merasa sangat lelah. Mereka sakit kepala dan demam, dan sendi mereka menjadi bengkak atau sakit. Karena gejala serupa bisa terjadi dengan penyakit lain, seperti arthritis, fibromyalgia, dan masalah tiroid, lupus bisa sulit didiagnosis. Gejala samarnya juga mengapa lupus kadang disebut “peniru hebat.”
Sakit sendi dan kelemahan
Lebih dari 90 persen penderita lupus akan mengalami nyeri sendi dan kelemahan, menurut Lupus Foundation of America. Sebagian besar ketidaknyamanan itu disebabkan oleh peradangan yang memicu lupus. Seringkali orang merasakan sakit dan kekakuan pada sendi mereka, yang disebut lupus arthritis.
Lupus juga bisa melemahkan otot, terutama di panggul, paha, bahu, dan lengan atas. Selain itu, penyakit ini bisa memicu carpal tunnel syndrome, yang menyebabkan rasa sakit dan mati rasa di tangan dan jari.
Ruam berbentuk disk
Lupus yang mempengaruhi kulit (CLE) datang dalam bentuk yang berbeda, dan menyebabkan berbagai jenis ruam. Discoid lupus terjadi pada orang dengan lupus kutaneous kronis (CCLE). Ini menghasilkan ruam merah dan bersisik berbentuk koin di pipi, hidung, dan telinga. Ruamnya tidak terasa gatal atau sakit, tapi begitu memudar, bisa menyebabkan kulit berubah warna. Jika ruam ada di kulit kepala, rambut rontok bisa terjadi. Terkadang kerontokan rambut bisa jadi permanen.
Ruam berbentuk cincin
Pada orang dengan lupus kutaneous subakut (SCLE), ruamnya tampak seperti bercak merah atau bentuk cincin. Ruam ini biasanya muncul pada bagian tubuh yang terkena sinar matahari, seperti lengan, bahu, leher, dada, dan batang tubuh. Memiliki SCLE bisa membuat Anda lebih peka terhadap sinar matahari, jadi Anda harus berhati-hati saat keluar atau duduk di bawah lampu neon.
Ruam kupu-kupu
Bila lupus sistemik menyala, Anda mungkin akan merasakan ruam seperti terbakar sinar matahari di wajah Anda. Ruam “kupu-kupu” ini adalah tanda lupus kutaneous akut (ACLE). Ruam khas untuk penampilan seperti kupu-kupu: Ini menyebar di hidung dan kipas di kedua pipi. Ruam ini juga bisa muncul di bagian tubuh yang lain, terutama yang terpapar sinar matahari, seperti lengan, tungkai, dan batang tubuh. Ruam ACLE sangat sensitif terhadap cahaya.
Anemia
Sel darah merah mengangkut darah kaya oksigen dari jantung dan paru-paru ke seluruh tubuh. Pada lupus, sistem kekebalan tubuh bisa merusak sel darah merah yang sehat. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia hemolitik. Memiliki terlalu sedikit sel darah merah dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, pusing, dan warna kekuningan pada kulit dan mata (ikterus).
Gumpalan darah
Beberapa penderita lupus memiliki masalah lain dengan darahnya. Biasanya, bekuan darah terbentuk saat ada luka untuk mencegah tubuh berdarah terlalu banyak. Pada lupus, trombosis dapat terjadi, menyebabkan gumpalan terbentuk dimana tidak dibutuhkan. Ini bisa sangat berbahaya, terutama jika bekuan pecah dan tersangkut di pembuluh darah paru-paru, otak, atau bagian tubuh lainnya.
Saraf
Lupus sering menyerang saraf, yang membawa pesan dari otak ke bagian tubuh lainnya. Kerusakan ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:
- sakit kepala
- kebingungan
- masalah penglihatan
- perubahan suasana hati
- pusing
- mati rasa
Bila lupus menyerang saraf ke tangan dan kaki, hal itu bisa menyebabkan fenomena Raynaud, yang menyebabkan ujung jari tangan atau kaki menjadi merah, putih, atau biru. Jari-jari tangan dan kaki juga bisa terasa mati rasa atau nyeri saat merespons dingin.
Lupus dan paru-paru
Bila lupus menyerang paru-paru, bisa menyebabkan masalah bernafas. Jika selaput di sekitar paru-paru menjadi meradang (pleurisy), itu membuat tekanan pada paru-paru, yang membuat nafas terasa sakit. Lupus juga bisa menyebabkan hipertensi pulmonal, suatu bentuk tekanan darah tinggi dimana pembuluh darah yang menghubungkan jantung ke paru-paru mengental. Karena lebih sedikit darah yang bisa keluar dari jantung ke paru-paru untuk mengambil oksigen, jantung harus bekerja lebih keras untuk bertahan.
Penumpukan cairan
Di antara banyak organ yang menyerang lupus adalah ginjal, yang biasanya menyaring darah dan membuang kotoran dari tubuh. Sebanyak 40 persen dari semua penderita lupus dan sepertiga dari semua anak penderita lupus akan mengalami komplikasi terkait ginjal, menurut Lupus Foundation of America. Saat ginjal rusak, cairan mulai terbentuk di tubuh. Salah satu gejala awal lupus nephritis adalah edema, atau pembengkakan akibat penumpukan cairan di kaki, pergelangan kaki, dan kaki.