Salah satu masalah paling umum yang dihadapi oleh ibu baru dengan anak-anak mereka adalah masalah menjerit dan menangis, yang hanya dapat diselesaikan dengan menyusui. Tetapi kebanyakan ibu salah membuat keputusan yang tepat. Teriakan anak tidak hanya berarti kelaparan; ia mungkin menangis karena sakit atau karena alasan lain. Mereka berdebat untuk pengalaman yang lebih banyak agar dapat memahami anak dengan baik, tetapi ini bukan masalah yang sangat sulit, karena hal itu dapat dengan mudah diselesaikan dengan membaca artikel ini untuk mempelajari cara mengungkap penyebab teriakan seorang anak, dan bagaimana menghadapi mereka.
Pertama: Bagaimana cara berteriak karena kesakitan? Tangisan rasa sakit adalah salah satu tangisan yang paling jelas. Mudah dikenali. Itu adalah tangisan yang mulai menjerit dan kemudian berhenti sedikit. Setelah beberapa saat, jeritan itu keras, yang membuat Anda membedakan anak dari rasa sakit.
Kedua: Bagaimana cara berteriak karena kelaparan? Teriakan anak itu karena kelaparannya menjerit dengan suara rendah dan mirip dengan apa yang kita sebut “zen”. Itu juga disertai dengan keadaan gugup. Ini juga sporadis, yaitu tidak kontinu. Ini berhenti sedikit ketika disibukkan dengan permainan, tetapi ketika dia ingat rasa lapar dia menangis lagi. Menjerit begitu dia mendapat makanan.
Ketiga: Bagaimana cara berteriak karena stres? Anak-anak menderita stres karena perubahan lingkungan di sekitar mereka. Misalnya, seorang anak menangis karena suhu tinggi, atau terganggu oleh pakaiannya, dan mungkin merasa gugup karena kebisingan yang mengelilinginya. Anak-anak, terutama bayi dan bayi baru lahir. Mereka tidak suka kebisingan, karena mereka terbiasa dengan suasana tenang rahim, jadi dia mungkin menangis karena dia membutuhkan keadaan tenang dan nyaman, jeritannya seolah-olah dia bosan, dia mulai dengan suara rendah dan kemudian jeritan naik seperti keadaan marah. Begitu ada perubahan suasana di sekitarnya, seperti ganti pakai baju atau popok.
Keempat: Bagaimana teriakan yang disebabkan oleh kolik? Bayi itu mungkin menderita kolik dan mulai menjerit. Semua bayi dan bayi baru lahir menderita kolik, karena ibu memperlakukan mereka seperti mereka memperlakukan diri mereka sendiri dalam cara memilih pakaian, yang menyebabkan anak terinfeksi pilek yang menyebabkan kolik, dan mengganti susu atau penyalahgunaan dalam memilih jenis Makanan yang Anda pilih makan menyebabkan kolik, jeritan kolik disertai kemerahan pada kulit, disertai dengan ketegangan dan sesaknya tubuh, dalam bentuk kejang intermiten.
Dimungkinkan juga untuk mengobati kasus kolik dengan merilekskan anak baik untuk mengurangi atau menambah pakaian sesuai dengan suasana di mana dia tinggal, dan dapat digunakan beberapa ramuan rebus yang membantu merelaksasi perut dan perut.