Apa itu autisme pada anak-anak?
Autisme adalah gangguan neurologis dan perilaku pada anak-anak yang mengakibatkan cacat pada fungsi dasar otak, yang menyebabkan kecacatan dalam perkembangan mental anak, dan penyakit ini dimulai sejak bayi dan berlanjut seumur hidup, dan anak tersebut menderita autisme dalam proses komunikasi dan komunikasi dengan orang lain, selain kesulitan dalam berbicara dan masalah Dalam perilaku, perkembangan kognitif dan perilaku pasien dapat dikembangkan jika intervensi awal terlibat.
Penyebab Autisme
Penyebab autisme tidak diketahui secara pasti, tetapi lebih mungkin daripada penyebabnya, termasuk:
- Genetika: Sekelompok gen telah ditemukan memiliki penyebab autisme dan gen lain yang menentukan tingkat risiko penyakit.
- Faktor lingkungan: Faktor lingkungan dianggap sebagai katalis untuk munculnya penyakit, seperti kemungkinan infeksi virus atau polusi udara.
- Masalah saat persalinan.
- Kelemahan sistem imun anak.
- Amigdala di otak adalah katalis untuk autisme.
- Vaksin yang diberikan kepada anak-anak terhadap campak, gondong dan lain-lain dapat menjadi faktor autisme pada anak karena vaksin mengandung pengawet dan sejumlah merkuri dan thimerosal. Ini masih menjadi titik perdebatan di antara para peneliti. Sebagian besar vaksin saat ini tidak mengandung thimerosal.
Faktor yang meningkatkan risiko autisme
Ada beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan infeksi, termasuk:
- Jenis Kelamin Anak: Kemungkinan cedera pada pria lebih besar daripada wanita. Ini mempengaruhi lima pria untuk satu wanita.
- Riwayat keluarga: Memiliki anak yang terinfeksi kemungkinan akan berulang.
- Sindrom kromosom X menular, suatu sindrom yang mengarah ke disfungsi otak.
- Sindrom Tourette, yang disebut epilepsi.
- Prokreasi terlambat, terutama untuk pria di atas usia empat puluh.
Gejala autisme
Anak yang menderita autisme menderita kesulitan perkembangan dalam hal hubungan sosial, pengucapan, bahasa dan perilaku. Gejalanya bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Setiap anak autisme berperilaku berbeda dari yang lain. Risiko penyakit bervariasi dari anak ke anak, Beberapa anak sangat sakit, mereka tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, dan ada banyak aspek yang menjadi ciri gangguan jenis ini.
Gejala autisme sosial
- Kurang komunikasi visual, ia sering memandang orang lain.
- Jangan dengarkan orang yang berbicara.
- Jangan merespons saat diminta.
- Tidak merasakan orang lain.
- Inersia, seorang pasien autistik suka bermain sendiri, dan membangun dunianya sendiri.
- Jangan menerima gagasan sentuhan, ia menolak pelukan atau kedamaian.
Gejala yang terkait dengan keterampilan bahasa
- Anak itu terlambat berbicara, dan mungkin mencapai usia yang besar ketika dia tidak berbicara.
- Ketidakmampuan mengucapkan kata-kata sepenuhnya, dan dapat mengucapkannya sekali dan melupakannya lagi.
- Ketika dia menginginkan sesuatu yang hanya terhubung secara visual.
- Dia berbicara dengan suara seperti suara pria, suara aneh seperti lagu.
- Jangan memulai pembicaraan.
- Mengulangi frasa, tidak tahu apa atau bagaimana menggunakannya.
Gejala perilaku autisme
- Dia mengulangi gerakannya, di mana dia sering bergetar, melambaikan tangannya.
- Menemukan kebiasaannya, dan selalu mengulanginya.
- Dia tidak menerima perubahan, kehilangan kesabaran dan mungkin marah.
- banyak bergerak.
- Terkejut dengan hal-hal di sekitarnya, seperti roda mobil.
- Peka terhadap gangguan yang berlebihan, seperti cahaya yang intens, suara yang tinggi.
Perawatan Autisme
Sebagian besar perawatan yang tersedia untuk pasien autis ditawarkan kepada semua pasien tergantung pada tingkat keparahan penyakit mereka, tetapi alat perawatannya adalah alat bantu anak.
- Perawatan dalam perilaku, mengembangkan keterampilan dan mengembangkan keterampilan komunikasi dan komunikasi.
- Perawatan pendidikan.
- Perawatan dengan obat-obatan dan obat penenang.
- Pengobatan alternatif, yang meliputi perawatan dengan diet khusus dan metode kreatif dan inovatif.